Teorema Wilson
Jika p adalah bilangan prima maka 
******************************************************
contoh soal:
Berapakah sisa
jika dibagi
?
jawab:
dengan teorema wilson didapat
INEQUALITY
AM-GM-HMAM (Aritmatik Mean) yaitu rataan aritmatik.
Bentuk:
GM (Geometric Mean) yaitu rataan geometri.
Bentuk:
HM (Harmonik Mean) yaitu rataan harmonik.
Bentuk:
Untuk semua
Contoh:

CAUCHY_SWARCHZ BENTUK ENGEL
dimana
atau jika dijabarkan menjadi

Misalkan

KETAKSAMAAN NESBITT
untuk Chinese Remainder Theorem
Diberikan sistem kongruensi sebagai berikut.
Dengan demikian, kita dapat mencari nilai





dan




———————————————————————————————————-
contoh:
Suatu bilangan bulat positif akan bersisa 1 jika dibagi 3, bersisa 2 jika dibagi 5, dan bersisa 3 jika dibagi 7. Tentukan bilangan bulat terkecil yang memenuhi kondisi tersebut.



Karena 3,5, dan 7 relatif prima, maka rumus CRT (Chinese Remainder Theorem) dapat langsung digunakan.
Kita dapatkan
,
,
, dan
. Untuk menentukan
, kita selesaikan
, menjadi
, maka
. Untuk menentukan
, kita selesaikan
, maka
. Untuk menentukan
, kita selesaikan
, maka 














Tinggal memasukkan semua elemen yang ada ke dalam rumus


Jadi, bilangan yang dimaksud adalah 52.
Jika
adalah bilangan prima dan
adalah integer positif dimana
,maka 
—————————————————————————————————————————–
Fermat’s Little Theorem (bentuk lain)
Jika
adalah bilangan prima dan
adalah integer positif, maka

Note: perhatikan bahwa
bukanlah syarat wajib.
——————————————————————————————————————————–
contoh:
Tentukan sisa pembagian jika
dibagi 73.
Jawab:
73 adalah bilangan prima, maka dari Fermat’s Little Theorem kita tahu bahwa
.
Maka, kita kelompokkan berdasarkan 72.
.
Selanjutnya, kita gunakan cara biasa.

___________

___________

___________

___________

___________

___________
.
Jadi, sisa pembagiannya adalah 32.
. Penggunaan phi semata-mata untuk “fungsi”

Karena dari sepuluh bilangan kurang dari atau sama dengan 10: 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
terdapat 4 bilangan yang koprima dengan 10 yaitu 1,3,7,9


Contoh:
******
Teorema Kedua
Untuk
bilangan prima dan
bilangan bulat positif, selalu berlaku

atau ekuivalen dengan
contoh

*******
Teorema Ketiga
Phi function adalah fungsi multiplikatif.
Untuk m dan n saling relatif prima (koprima), maka

contoh

******
Kalau repot dengan seluruh rumus diatas, pakai saja konsep di bawah
merupakan faktorisasi prima dari bilangan bulat n, maka

contoh

*******
Ingat bahwa
selalu bernilai genap untuk 
Leonhard Euler berhasil membuktikan FLT pada tahun 1736. Kemudian, 24 tahun kemudian, FLT digeneralisasi oleh Generalisasi inilah yang disebut sebagai Teorema Euler.
CONTOH
Berapakah sisa pembagian jika
dibagi 35
Solusi:
Berdasarkan teorema euler

Maka pangkatnya kita kelompokan berdasarkan 24

Dengan begitu dapat dengan mudah diselesaikan. Hingga akhirnya didapat

jadi, sisanya adalah 11

Jika D,E,F berturut-turut merupakan titik-titik pada garis BC,CA,AB pada
, maka:
Untuk membuktikan teorema di atas maka akan kita bagi menjadi dua kasus:
1. Jika BE,AD,FC berpotongan di satu titik maka
maka BE,AD,FC kongruen.
(contoh ini sama sekali tidak menggunakan teorema ceva itu sendiri. Namun konsep yang digunakan adalah konsep yang terdapat dalam pembuktian dari teorema ceva. Ingat bahwa, bukti dari suatu rumus lebih berari dari rumus itu sendiri)
D, E, dan F adalah titik-titik pada sisi BC, CA, AB dari segitiga ABC dan AD, BE, dan CF kongruen terhadap titik O. Buktikan bahwa
Solusi:
Penampakan soal tersebut kurang lebih seperti ini:
Berdasarkan sifat segitiga yang tercantum jauh di atas, didapat:

Dengan proses serupa didapatkan pula
dan 
Dari ketiga persamaan tersebut, maka
bahwa
[OSP 2010] Diketahui segitiga
dengan panjang sisi-sisinya adalah
. Jika
, tentukan besar sudut yang mengahap sisi
.
Solusi:
. Dengan rumus kosinus,
, maka

Kembali ke soal maka
, sehingga 
Bagi kedua ruas dengan
. didapat
.Jadi besar sudut C adalah 
pada ekspansi 
Solusi:




.
.
.

Jadi, koefisien
adalah -1005
Fermat’s Little Theorem
Fermat’s Little TheoremJika




—————————————————————————————————————————–
Fermat’s Little Theorem (bentuk lain)
Jika



Note: perhatikan bahwa

——————————————————————————————————————————–
contoh:
Tentukan sisa pembagian jika

Jawab:
73 adalah bilangan prima, maka dari Fermat’s Little Theorem kita tahu bahwa

Maka, kita kelompokkan berdasarkan 72.







Selanjutnya, kita gunakan cara biasa.





___________




___________




___________




___________


___________




___________


Jadi, sisa pembagiannya adalah 32.
Euler Phi Function
Euler Phi-Function digunakan dalam teorema Euler. Meskipun namanya menggunakan kata phi namun fungsi ini sama sekali tidak menggunakan nilaEuler phi functioncontohadalah fungsi yang menghitung banyaknya bilangan bulat
yang koprima dengan
Karena dari sepuluh bilangan kurang dari atau sama dengan 10: 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
terdapat 4 bilangan yang koprima dengan 10 yaitu 1,3,7,9

Berikut adalah teorema-teorema yang perlu diperhatikan dalam Euler Phi-Function:
Teorema Pertama
Untuk n bilangan prima, selalu berlaku Contoh:
******
Teorema Kedua
Untuk
atau ekuivalen dengan
contoh
*******
Teorema Ketiga
Phi function adalah fungsi multiplikatif.
Untuk m dan n saling relatif prima (koprima), maka
contoh
******
Kalau repot dengan seluruh rumus diatas, pakai saja konsep di bawah
contoh
*******
Ingat bahwa
Teorema Euler
Fermat’s Little Theorem (FLT) akan sangat bermanfaat jika bilangannya adalah bilangan prima. Masalahnya, bagaimana kalau bilangannya komposit?Leonhard Euler berhasil membuktikan FLT pada tahun 1736. Kemudian, 24 tahun kemudian, FLT digeneralisasi oleh Generalisasi inilah yang disebut sebagai Teorema Euler.
Jika, m adalah bilangan prima, maka rumus di atas akan identik dengan FLTTeorema EulerUntukadalah integer positif dan
adalah integer dimana
, maka
CONTOH
Berapakah sisa pembagian jika
Solusi:
Berdasarkan teorema euler
Maka pangkatnya kita kelompokan berdasarkan 24
Dengan begitu dapat dengan mudah diselesaikan. Hingga akhirnya didapat
jadi, sisanya adalah 11
Bukti Teorema Ceva

Jika D,E,F berturut-turut merupakan titik-titik pada garis BC,CA,AB pada
Garis BE,AD,FC berpotongan di satu titik jika dan hanya jika
Untuk membuktikan teorema di atas maka akan kita bagi menjadi dua kasus:
1. Jika BE,AD,FC berpotongan di satu titik maka
Sifat segitiga: Perbandingan luas segitiga yang tingginya sama, sama dengan perbandingan panjang alas-alasnya.
Berdasarkan sifat di atas didapatkan:
(ket: AFC maksudnya adalah luas
)
Dengan cara serupa didapatkan:
Jadi, diperoleh 
Terbukti
2. Jika
Untuk membuktikannya, sebenarnya cukup
sederhana. Misalkan BE dan AD berpotongan di O dan perpanjangan CO
memotong AB di G. Maka menurut torema ceva (no.1), didapatkan 
Sebelumnya juga telah diketahui bahwa
, maka jelas bahwa F dan G berimpit. Jelas terbukti bahwa ketiga garis tadi berpotongan di satu titik.
Contoh soal:(contoh ini sama sekali tidak menggunakan teorema ceva itu sendiri. Namun konsep yang digunakan adalah konsep yang terdapat dalam pembuktian dari teorema ceva. Ingat bahwa, bukti dari suatu rumus lebih berari dari rumus itu sendiri)
D, E, dan F adalah titik-titik pada sisi BC, CA, AB dari segitiga ABC dan AD, BE, dan CF kongruen terhadap titik O. Buktikan bahwa
Solusi:
Penampakan soal tersebut kurang lebih seperti ini:
Berdasarkan sifat segitiga yang tercantum jauh di atas, didapat:
Dengan proses serupa didapatkan pula
Dari ketiga persamaan tersebut, maka
bahwa
[OSP 2010] Diketahui segitiga
Solusi:
Kembali ke soal maka
Bagi kedua ruas dengan
Koefisien Ekspansi
Berapakah koefisienSolusi:
.
.
.
Jadi, koefisien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar